11 March 2004

jika Yesus datang lagi sekarang

Saya baru saja menonton film The Passion of Christ. Adik saya mendapatkan bajakan dvd-nya di Blok M. Dia beli dengan harga Rp 15 ribu. Di Glodok mestinya lebih murah. Penasaran memang, ingin sekali tahu seperti apakah film yang diributkan banyak orang itu.

Sebagai film, karya Mel Gibson ini menurut saya biasa saja. Untuk menikmati sebuah film, jauh lebih menarik menonton Cold Mountain atau The Lord of The Rings, atau seperti yang terakhir kemarin saya beli, Cinema Paradiso. The Passion seperti visualisasi jalan salib. Adegan dibuka dengan cerita di taman Getsemani. Yesus manusia terlihat cemas dan alone di taman yang gelap. Seperti cerita dalam kitab suci, Ia mendapatkan Petrus, Yakobus, dan Yohanes tertidur. Selanjutnya, film bertutur tentang adegan jalan salib yang menampilkan gambaran penderitaan seorang Yesus yang disebut-sebut paling eksplisit yang pernah digambarkan dalam sebuah film.

Ia ditangkap oleh imam-imam Yahudi. Mereka mencari celah untuk mendorong Yesus dalam koridor hukum Romawi yang memungkinkan hukuman mati. Imam-imam Yahudi gerah. Pemuda gondrong berusia tiga puluhan tahun itu tiba-tiba muncul di tengah masyarakat mereka dan bicara pedas tentang tradisi dan keyakinan iman mereka.

Sekadar sharing, film ini merangsang kontemplasi kita. Sepanjang 2 jam 6 menit menonton film itu, kepala saya dipenuhi pertanyaan: Seperti apakah kejadiannya seandainya Yesus untuk keduakalinya datang kedunia sekarang ini?

Saya berimajinasi, Yesus tidak datang dari langit yang terbelah; tidak dengan cahaya gemerlap dan nyanyian malaikat surga. Tiba-tiba saja ada orang muda berusia tigapuluhan tahun mengaku-ngaku Yesus. Ia menyatakan dirinya sebagai juruselamat.

Orang muda ini tidak berjubah. Seperti layaknya orang muda, kadang ia pakai jins, kaos oblong, sandal jepit. Rambutnya tidak gondrong. Rapi, malah kadang dicat coklat, ungu, atau merah. Dia suka jalan ke mal. Kadang-kadang nongkrong di Café. Ia penyuka pesta, kadang-kadang mabuk pula. Ia orang yang penuh dengan kegembiraan, penuh semangat hidup. Kata-katanya keras mengkritik Gereja dan para pastur.

Ia mengecam para pastur yang disebutnya seperti kuburan yang dilabur putih, sebelah luarnya memang putih tapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Ia datang ke gereja dan menjungkirbalikan meja-meja pendaftaran ziarek. Ia mengecam gereja sebagai istana gading yang angkuh, pusat seremonial formal yang kehilangan roh.

Ia mungkin menerbitkan sebuah buku dan memberi tafsiran baru atas sabda-sabda Yesus di Kitab Suci. Tasfiran-tafsiran yang ia kemukakan sungguh berbeda dengan tafsiran yang diyakini oleh umat krisitani sekarang ini. Ia membongkar seluruh gagasan kita tentang doa, misa, gereja, rosario, santo-santa, bahkan gereja sebagai sebuah strukstur sosial.

Meski gaul, namun sosoknya mencerminkan empati kemanusiaan yang dalam. Namanya populer di antara kaum gembel di Jakarta. Ia tinggal di pinggir kali dan ikut-ikut demo waktu Sutiyoso melakukan penggusuran.

Ia ada ditengah-tengah kita tanpa embel-embel agama tertentu di KTP-nya. Ia tidak punya agama, kalau yang kita maksud agama adalah seperti yang kita cantumkan di KTP. Ia bicara tentang TUHAN tapi tidak punya agama. Ia tidak peduli dengan apa yang disebut oleh kita sebagai agama.

Selama menonton film itu saya bertanya-tanya, apakah benar tafsiran iman yang diyakini sekarang ini? Paham tentang keselamatan? Menebus dosa manusia? Gereja? Misa? Rabu Abu? Jalan Salib? Kamis Putih? Kebangkitan? Kekristenan? Katholik?

Bagaimana jika tiba-tiba ada orang yang "mengaku-ngaku" Yesus dan berteriak lantang, bukan seperti yang dipahami sekarang?! Seperti apakah Gereja akan "menyalibkannya"?

1 comment:

Alexander M said...

UNTUK APA LAGI YESUS DATANG KEDUA KALI?

Jesus said:
“I have finished the work which thou gavest me to do”

Sinopsis

Penantian yang cukup lama oleh umat manusia tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, semenjak Yesus berfirman di bukit Zaitun, kira-kira 2000 tahun silam bahwa Ia akan datang kembali. Harapan ini membuat pengikutnya setia menanti dan berharap akan dapat bertatap muka lagi denganNya seperti saat Dia berjalan dari Nazaret ke Galilea sampai ke Yerusalem, berkotbah dengan diikuti ribuan orang yang setia mendengarNya. Tetapi akankah kejadiannya demikian lagi?
Dalam Kitab Wahyu disebutkan adanya Kerajaan 1000 tahun, apakah saat ini yang dimaksud Yesus? Tentu bukan, karena 1000 tahun sejak ‘kepergianNya’ telah berlalu begitu lama dan sekarang telah menginjak Milenium ke-2 dan beranjak ke Millenium ke-3.
Atau adakah hal lain yang ‘disembunyikan’ sehingga pengikut yang meyakini Yesus sebagai Mesias menjadi terlena pada penantian yang tiada akhir? Atau apakah saat itu akan terjadi nanti setelah manusia mati? Bagaimana mengetahui kepastiannya?
Yesus datang dan pergi ‘meninggalkan’ sebuah catatan penting yang dapat mengungkap semua tentang Dia, Visi dan MisiNya, yaitu Injil. Sebagaimana Musa juga ‘meninggalkan’ Taurat. Taurat dan Injil adalah Kitab-kitab Allah (disebut Alkitab atau The Bible atau Holy Bible) yang berisi Firman Allah yang memuat kisah umat yang mengikuti pada setiap masanya. Dapat dikatakan bahwa Alkitab adalah juga sebuah catatan sejarah perjuangan umat manusia pada masa dan generasi yang berbeda, baik umat yang setia maupun umat yang ingkar pada Allah. Jasi Kitab Allah itu selain sebagai petunjuk, kasih sayang juga sebagai peringatan bagi orang yang berpikir.
Pada zaman Abraham, Ia adalah hamba yang setia pada Allah, Ia dan kaumnya berhadapan dengan raja-raja bumi yang ingkar pada Allah diantaranya yang paling besar adalah Raja Namrud. Demikian halnya dengan Musa hamba Allah yang setia berhadapan dengan Raja Firaun yang ingkar pada Allah. Dan Yesus Anak Allah yang setia berhadapan dengan penguasa dunia bertangan besi, yaitu Raja Herodes. Semua ini adalah perulangan masa yang telah dinubuatkan sebelumnya dan penggenapan pada masa selanjutnya. Demikian berulang terus hingga berganti satu zaman ke zaman lain atau berakhirnya suatu zaman dan mulainya zaman baru.
Akan tetapi dalam kenyataan saat ini telah tejadi pembelokan atau pemutarbalikan fakta dan sejarah akan keberhasilan utusan Allah yang setia khususnya Yesus sebagai Mesias. Misalnya penantian yang tiada akhir sampai datangnya Yesus kembali sedangkan hamba Allah aeperti Abraham, Musa dan yang lain tidak dihiraukan. Seolah Yesuslah yang paling ’berjasa’ tetapi pada sisi lain mereka menempatkan Yesus sebagai utusan Allah yang tidak atau ’belum’ berhasil melaksanakan visi, misi yang diembankan Allah padaNya. Dengan melihat kembali tentang apa yang sesungguhnya telah difirmankanNya dalam Alkitab, apakah seperti itu adanya? Kebanyakan orang telah terjebak dalam dogma yang menyesatkan atau boleh jadi hanya ikut-ikutan saja.
Tulisan ini dimaksudkan agar para pemikir yang meyakini Yesus atau Isa Al Masih sebagai Mesias menjadi terbuka wawasan dan melihat lebih dalam akan fakta-fakta lain tentang Yesus selain yang sering didengar saja dari para pemuka agama ataupun doktrin menyesatkan ataupun dogma-dogma sesat .
=====================================
*Yohanes 17:4
*Kolose 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
=====================================

YESUS AKAN DATANG LAGI UNTUK YANG KE-2 KALI?

Orang Kristen, baik Protestan maupun Katholik saat ini masih menunggu kedatangan Yesus yang ke-2 kali. Anggapan mereka tentang KedatanganNya yang kedua kali ini adalah untuk menggenapi ’nubuat’ Yesus tentang kedatangannya sendiri ketika Ia hemdak naik ke sorga, seperti pada Yohanes 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Penekanannya pada kalimat datang kembali . Kedatangan Yesus yang ke-2 kali ini, juga ditafsirkan untuk menggenapi nubuatan pada Kitab Wahyu atau Penyingkapan.
Apakah benar demikian?
Mari kita selidiki dari Alkitab; apakah Ia akan datang lagi (datang ke-2 kali dengan turun dari langit di atas awan-awan), seperti yang sering digambarkan oleh para pemuka agama dalam setiap kotbah tentang kedatangan Yesus ke-2 kali ini?
Untuk menelusuri penyataan; Yesus datang kedua kali seperti gambaran tersebut atau ada tujuan lain dibalik pernyataan Yesus tersebut? Hal ini tentu tidak lepas dari Visi, Misi dan Aksi Yesus sebagai Mesias di dunia ini, yaitu memulihkan Yerusalem kembali dan Injil diberitakan sampai ke ujung dunia.

PERJALANAN BANGSA ISRAEL DAN PENGGENAPAN NUBUATAN PARA NABI
Yesus disebut sebagai Mesias, apakah Ia berhasil menjalankan Visi dan Misinya? Untuk itu kita harus menapak tilas perjalanan Bangsa Israel pada Perjanjian Lama kemudian nubuatan para nabi tentang pemulihan Yerusalem sampai pada penggenapannya pada Perjanjian Baru.
Tanah Kanaan sebagai Tanah Perjanjian atau sebut saja Yerusalem I (dari Musa ke Yosua, Daud sampai ke Salomo) adalah negeri dengan berjuta pesona bahkan diibaratkan sebagai Puteri jelita, yaitu Puteri Sion atau Puteri Yerusalem . Tetapi setelah pemerintahan berganti pada anak Salomo, yaitu Rehabeam, Yerusalem tidak nyaman lagi, rakyatnya mulai berontak dan menyembah berhala, lalu mulai diserang bangsa lain masih di bawah pemerintahan yang sama diantaranya Mesir (2 Tawarikh 12:2), dan Yerobeam saudaranya terus berperang dengannya (I Raja-raja 14:30). Kemudian sewaktu pemerintahan bangsa Israel di tangan raja Yoyakim, bangsa ini jatuh ke tangan Raja Nebukadezar dari Babilonia (2 Raja-raja 24:1). Semenjak itu bangsa Israel menjadi budak bangsa-bangsa dan menjadi orang buangan di Babel. Daniel 1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Yehezkiel 39:23 Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa karena kesalahannya kaum Israel harus pergi ke dalam pembuangan, dan sebab mereka berobah setia terhadap Aku, Aku menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka. Dan Aku menyerahkan mereka ke dalam tangan lawan-lawannya dan mereka semuanya mati rebah oleh pedang.
Tetapi Allah tetap mengasihi dan mengingat janjinya kepada Abraham dan Yakub untuk menjadikan keturunannya menjadi penguasa di muka bumi, walau mereka telah berbuat yang jahat di mata Allah. Mereka akan diampuni apabila mereka bertobat. Allah memberikan kesempatan sekali lagi kepada bangsa Israel agar Yerusalem kembali pulih menjadi kota Keselamatan dan kota kesukaan Allah; Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem. Yang dimaksud adalah bahwa Yerusalem kembali berjaya sebagaimana pada masa Yosua, Raja Daud sampai Raja Salomo. Dan akan datang seseorang yang dapat memulihkannya atau mewujudkan Yerusalem II.
Siapakah yang dapat menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan bangsa-bangsa saat itu? Yang memulihkan dan mewujudkan Yerusalem menjadi Kota Kesenangan Allah seperti dahulu (seperti Masa Raja Daud sampai Raja Salomo)?
===================================
*Dalam Kitab Mazmur dan Kidung Agung; bangsa Israel diumpamakan sebagai Puteri kesayangan Allah
====================================
MESIAS (JURU SELAMAT).
Dinubuatkan para nabi, adalah seorang Mesias keturunan Daud atau Tunas dari Daud; Yesaya 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. Yeremia 23:5 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.. Yeremia 33:15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Anak seorang perempuan muda yang akan memulihkannya; Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Allah berjanji kepada bangsa Israel bahwa penyelamat atau Mesias adalah dari keturunan Daud. Mesias atau Juru Selamat itu, dialah orang yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan bangsa-bangsa dan dialah yang dapat memulihkan Yerusalem.
Seorang Mesias yang dijanjikan Allah akan berhasil menyelamatkan Israel, itulah pertanda atau nubuatan tentang pekerjaan Mesias Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Mesias ini, seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 52:13-15 dan Yesaya 53:1-12 bahwa Ia akan berhasil, ditinggikan, disanjung dan dimuliakan …… tetapi Ia akan mengalami beberapa cobaan dan ujian; dihina, ditindas … dan terhitung sebagai pemberontak . Sebagai upah atas keberhasilanNya melewati itu semua maka Ia akan melihat keturunannya, umurnya lanjut, ia akan melihat terang dan menjadi puas, orang yang benar, orang-orang besar sebagai rampasan dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Dinubuatkan dalam Kitab Daniel bahwa Ia juga disebut Yang Lanjut Usia dan Anak Manusia. Daniel 7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; Daniel 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Mesias itu juga disebut sebagai Tunas dari tunggul Isai, Tunas adil dari Daud atau Anak Daud, Anak Manusia, Immanuel, Anak Allah, Anak Domba dan Yang Lanjut Usia. Semua sebutan atau nama tersebut tertuju pada satu objek dan semua nubuatan tentang Mesias itu yang menggenapinya adalah satu, yaitu Yesus.
Ketika Yesus bertanya kepada orang-orang Farisi "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." (Matius 22:42). Dan dalam Roma 1:3 Tentang AnakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud.
========================================
* Yesus dan Murid-muridNya oleh Romawi disebut sebagai pemberontak karena pada masa itu ada sebagian orang Israel yang memberontak kepada Kaisar seperti Barnabas (Lukas 23:19).
==========================================

VISI DAN MISI MESIAS
Allah berjanji memulihkan Yerusalem dan pasti akan terlaksana. Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Yesus diutus Allah, tujuannya adalah membebaskan bangsa Israel dari penindasan atau perbudakan Romawi pada masa itu. Visi sang Mesias adalah memulihkan Yerusalem menjadi kota keselamatan (Yerusalem) seperti pada masa Josua, Raja Daud sampai Raja Salomo yang jatuh ke tangan Nebukadnezar, Darius, Koresh dan Herodes. Yerusalem kembali sebagai Bukit Sion yang melampaui segala bukit yang ada di atas bumi ini. Mazmur 99:2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
Misinya adalah menjadikan musuh-musuhnya menjadi tumpuan kakinya (Mazmur 110:1), menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa sejahtera sebagaimana dulu Musa berjuang membawa bangsa Israel dari perbudakan Firaun menuju Tanah Kanaan. Yesaya 53:12 dan Yesaya 55:4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; 55:5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
Mesias juga melenyapkan penindas dari Yerusalem sehingga Ia menjadi Raja di sana bahkan sampai ke ujung bumi. Zakaria 9:10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

KEBERHASILAN MESIAS:
Benar; Yerusalem telah pulih kembali

Injil Yohanes mengemukakan secara gamblang dan meyakinkan tentang keberhasilan Yesus sebagai Mesias, yaitu Yohanes 17:1-26 khususnya ayat 4, yang berbunyi:
Yohanes 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Atau dalam bahasa Inggris berbunyi:
John 17:4 I have glorified thee on the earth: I have finished the work which thou gavest me to do.
Bahkan Petrus, sebagai Murid Yesus dan diberi kepercayaan oleh Yesus sebagai kepala Jemaat turut juga mempersaksikan keberhasilan Yesus sebagai Mesias, yaitu pada 2 Petrus 1: 16-18
16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Pernyataan Petrus ini sejalan dengan Firman Yesus bahwa akan ada yang masih hidup ketika Kerajaan Allah itu terwujud .
Ayat-ayat Alkitab yang membeberkan keberhasilan Yesus ini banyak ditemukan pada Perjanjian Lama dan Perajanjian Baru (seperti tercantum dalam tabel 1).
Jika sampai saat ini kebanyakan orang masih menunggu kedatangan Yesus kedua kali untuk meyelesaikan misinya, lalu misi apa lagi yang akan dilakukan? Fakta dalam ayat-ayat Injil telah menunujukkan keberhasilanNya melaksanakan misi Mesias itu, Yesus berkata: I have finished the work which thou gavest me to do.…

Tabel 1

Perjanjian Lama
1. Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
2. Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
3. Yesaya 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
4. Zakharia 9:9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zakh 9:9 ~ Yoh 12:13 yang terjadi saat Yesus tiba di Yerusalem, dimana daun palem adalah simbol kemenagan atau kejayaan (Yahudi dan juga diadopsi oleh Romawi)

identik dengan ...............

Perjanjian Baru
1. Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
2. Yohanes 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
3. Matius 27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. 27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
4. Penyingkapan 16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." 16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Mat. 27:50-51 ~ Penyingk. 16:17-18 yang terjadi saat Yesus di Bukit Golgata.


PENYANGKALAN TERHADAP KEBERHASILAN MESIAS
Keberhasilan Yesus dalam menjalankan Misi yang diberikan Allah kepadaNya (sebagai hamba Allah yang setia, Anak Allah yaitu membebaskan Israel dari perbudakan dan membawa mereka dari negeri tawanan), menurut kalangan gereja tersirat bahwa Yesus belum atau tidak berhasil memulihkan Yerusalem.
Penyangkalan terhadap kepulihan Yerusalem II ini justru memperkecil bahkan meniadakan tentang Yesus sebagai Mesias karena semua nubuatan tentang Dia tidak tergenapi sama sekali atau Mesias itu belum pernah datang. Tapi disisi lain, seperti pada saat ritual kebaktian (dalam lagu, khotbah dan doa) juga memuji-muji Yesus sebagai Mesias, Juru Selamat, Raja di atas segala Raja dan sebagainya. Penjelasan tentang dasar pemikiran mereka (yang menyiratkan kegagalan Yesus) dapat dijelaskan dengan meneliti/menyelidiki ayat-ayat dalam Alkitab khususnya alasan-alasan yang sering dikemukakan mereka, yaitu:
Ad a. Kis 1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?".
Sepintas ayat ini berdiri sendiri (jika tidak dilanjutkan pada jawaban Yesus pada ayat 7 dan 8) sehingga terkesan bahwa memang Kerajaan bagi Israel tidak dipulihkan pada saat Yesus masih hidup (padahal salah satu Visi Mesias adalah memulihkan Kerajaan Allah di Israel sesuai nubuatan Mikah 4:8), tapi pada ayat berikutnya ditegaskan oleh Yesus; 1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sebagaimana kebiasaan Yesus yang selalu menyampaikan Firman terutama Misi dan Visi-Nya dalam bentuk perumpamaan , demikian juga dalam konteks ini; tentang masa dan waktu hanya diberitahukanNya kepada orang yang benar-benar diberiNya kuasa untuk mengetahuinya dalam hal ini yang diberi kuasa itu adalah murid Yesus .
Seandainya Yerusalem tidak pulih seperti dulu, lalu apa yang akan dipersaksikan oleh murid-muridNya sampai ke ujung bumi? Dan bahkan jelas sekali dalam 2 Petrus 1:16-18 bahwa mereka (para Murid) adalah saksi atas kejayaanNya itu.
Ad b. Monumen (sebagai bukti sejarah secara fisik peninggalan perjuangan Yesus seperti istana atau benteng), saat ini tidak ada ditemukan.
Pada masa Mesias (Yesus), Ia berhadapan dengan Raja Herodes (Kerajaan Romawi) dan juga Ahli Kitab Yahudi (Saduki dan Farisi). Hal ini telah dinubuatkan dalam Kitab Daniel bahwa Yesus akan mengalahkan semua musuh Mesias; dan Dia menang.
Tetapi bukti-bukti fisik keberhasilan ini sulit bahkan tidak dapat ditemukan karena telah dinubuatkan pula bahwa ‘mereka’ akan mengubah waktu dan hukum sehingga tidak akan terlihat bekas-bekas kejayaan Yesus masa itu, termasuk sejarah kelahiran sampai pada waktu kematiannya.
Ad c. Yesus adalah Tuhan, (Tuhan dipahami sebagai sesuatu yang tidak bisa dilihat atau tanpa wujud).
Manusia saat ini telah terjebak pada paham atau kepercayaan animisme pada roh-roh yang gentayangan, yaitu sesuatu (oknum) yang tidak terikat pada suatu bentuk atau wujud tapi memiliki kekuatan di luar wujud. Pemahaman ini dianalogikan oleh umat beragama bahwa ‘Tuhan’ yang diyakini ada, adalah sebagai oknum tidak terlihat atau maya yang memberi kekuatan pada diri yang mempercayainya.
Yohanes 1:1 dan 14; And the Word was made flesh. Allah adalah Firman dan Firman itu telah menjadi daging (= manusia) Yesus sebagai Tuhan bukan roh seperti pemahaman animisme. (Tuhan=Allah/Yahweh=Roh Kudus=Firman) Tuhan Yesus adalah suatu sifat yang Ilahi tetapi tubuhnya/dagingnya adalah fana atau manusia biasa yang dilahirkan oleh seorang perempuan.
dan dari perbuatan-Nya-lah yang menunjukkan ke-Ilahi-annya itu .
====================================
* Markus 4:11;
Yohanes 15:1-8
Daniel 2:34, 35 dan 45
Daniel 7:25
Yohanes 14:11
=======================================
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Firman yang telah menjadi daging atau manusia (Yoh 1:14). Berarti Yesus adalah daging atau manusia tetapi memiliki sifat dan predikat sebagai Tuhan atau Ilah atau Raja. Tuhan adalah nyata sebagaimana Yesus adalah nyata dan juga sebagaimana dalam Yesaya 6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Tuhan dalam ayat ini adalah nyata adanya, yaitu berada pada rentang waktu (saat kematian raja Uzia), berada pada tempat tertentu (duduk di atas takhta…), teridentifikasi dengan pakaian kebesaran (jubah-Nya) dan pada tempat dengan aktivitas khusus (Bait Suci).
Ad d. Yohanes 18:36 (...Kerajaanku bukan dari dunia ini...). Perkataan ini diartikan harfiah oleh umat Kristen. Sekali lagi perkataan ini juga harus ditelaah lebih dalam dan seksama. Yesus sering mengatakan bahwa Ia di dalam Bapa (=Allah) dan Bapa di dalam Dia. Allah adalah kekal sementara dunia adalah tempat dimana Yesus berada saat menyampaikan Firman atau melakukan Kehendak Bapa ini. Dunia adalah fana . Tentu saja kehendak Bapa bukan kehendak orang dunia. Artinya Kerajaan-Nya (Kehendak-Nya) atau Sistem-Nya bukan kerajaan dunia atau sistem dunia.
Ad e. Kedatangan Yesus yang kedua kali. Setidaknya ada 2 versi pemahaman orang Kristen tentang hal ini, yaitu: Pertama bahwa Kedatangan Yesus yang Kedua adalah setelah 1000 tahun kemudian atau 1000 tahun setelah kenaikanNya ke sorga (10 hari sebelum Hari Pentakosta). Hal ini tentu dengan sendirinya sudah tidak benar karena dari hari kenaikan Yesus sampai hari ini sudah lebih dari 1000 tahun bahkan saat ini sudah berada pada Millenium ke-2. Kedua bahwa Kedatangan Yesus yang Kedua adalah pada Hari Kiamat (artinya bumi sekarang hancur musnah lalu akan ada bumi baru lagi. Hal ini akan sulit dipahami dalam kehidupan dengan pikiran akal sehat atau logika bahkan pemahaman ini sangat menyimpang jika mengikuti ayat-ayat dalam Alkitab itu sendiri, dimana Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah itu di bumi ini tempat hidup manusia sekarang ini .
Ad f. Pemahaman eskatologis; Kerajaan Allah itu nanti setelah manusia mati dan untuk saat ini cukup dalam hati dan kalau ingin melihatnya kelak adalah dengan mengasihi sesama, iapun kelak akan masuk sorga. Pernyataan ini bertentangan dengan pengajaran Yesus, dimana Yesus mengutarakan bahwa Kerajaan Allah juga menyangkut fisik dan terwujud dalam dunia/planet bumi ini seperti Doa yang di ajarkanNya (dalam Matius 6: 9-13) .
Juga dengan Roh Kudus atau dalam bahasa Inggris disebut Holy Spirit yang sebenarnya bukan fisik belaka seperti yang sering digambarkan berupa suluh api yang menyala atau Merpati yang turun dari langit, sesungguhnya penggambaran dalam bentuk fisik ini hanya sebuah gaya bahasa atau metamorfose saja. Karena jika dipikirkan bahwa Roh Kudus itu adalah semangat yang membara, terang seperti seluh api dan Roh Kudus itu menjadikan orang yang memilikinya jadi bijaksana, tulus, ikhlas dan murni dari langit (kuasa Allah) seperti Merpati turun dari langit bukan Merpati naik ke langit atau dari sangkar. ???????

Ketidaksinkronan antara uraian atau fakta dalam ayat Alkitab dengan pemahaman pembacanya (manusia umumnya saat ini) menyebabkan ketidakmampuan pembaca dalam memahami dan mengimplementasikan Alkitab khususnya Injil dalam kehidupan nyata atau realita kehidupan Kristiani. Hal inilah yang membuahkan pemahaman menjadi bias; bahwa Yesus (sebagai sang Mesias) yang telah mewujudkan Kerajaan Allah di bumi ini seolah belum terlaksana atau terjadi nanti entah kapan. Maka diperlukan kearifan atau akal budi yang sehat, cermat dan bijaksana dalam membaca Kitab Allah ini; karena apabila salah membaca, akan salah dalam implemantasinya.

HALELUYAH 3X
============================
Wahyu 1:8
Matius 24:35
Lukas 9:27 bahwa orang ada pada saat Firman ini dibacakan masih hidup saat Kerajaan Allah itu terwujud
Dan Matius 6:9 tentang Doa yang diajarkan Yesus pada Murid-muridNya.
============================
“ Kerajaan Allah” dalam pembahasan terpisah
Yohanes 1:32, Lukas 3:22, Matius 3:16
==========================================
email komentar :
awacomputer@yahoo.com