12 February 2009

Urus trolimu sendiri

Sewaktu tiba di Bandara Tegel, Berlin, saya bingung gimana caranya ngambil troli. Troli-troli itu terkunci. Gimana cara ngelepasnya? Gengsi dan malu bertanya.….:) Beberapa hari kemudian barulah saya tahu bagaimana caranya melepas troli.

Kami belanja ke supermarket dan troli di sana sama persis dengan di bandara. Anda harus memasukkan koin 1 Euro ke dalam lubang grendel troli itu. Dengan kata lain, Anda harus deposit untuk menggunakan troli. Setelah selesai kembalikan troli pada tempatnya, grendel kembali troli dan 1 Euro anda akan keluar dari lubang grendel. Sangat efisien.

Untuk urusan troli pun sistemnya dirancang sedemikian rupa agar masing-masing orang bertanggungjawab terhadap troli yang digunakannya. Anda gak bisa meninggalkan troli di sembarang tempat. Silakan saja kalau Anda rela kehilangan 1 Euro. Dengan sistem ini tidak dibutuhkan troli boy.

Di Carrefour atau Giant di Indonesia ada petugas khusus yang mengumpulkan troli yang berceceran di mana-mana. Berapa cost yang harus dikeluarkan untuk menggaji sekian troli boy? Tapi, kalau sistem ini diterapkan di tanah air berarti Indonesia akan kehilangan satu lapangan pekerjaan…

Selain troli, di sini Anda juga harus bertanggungjawab terhadap belanjaan Anda sendiri. Di supermarket kantong plastik tidak gratis, kecuali di sejumlah toko kecil. Kalau Anda belanja di supermarket yang cukup besar Anda harus mengurus sendiri belanjaan Anda. Kasir cuma menghitung berapa harga belanjaan.

Tidak ada kantong plastik. Kalau Anda butuh kantong plastik ambil sendiri dan bayar di kasir lalu masukkan sendiri belanjaan Anda ke dalamnya. Yang paling baik bawa sendiri kantong belanjaan dari rumah, apakah tas dari kain atau kantong plastik besar yang Anda punya.

Untuk urusan plastik pemerintah di negeri ini punya komitmen konkret mengurangi polusi di perut bumi. Tidak cuma urusan kantong plastik, botol plastik pun diatur sedemikian rupa agar peredarannya bisa dikendalikan. Setiap minuman dalam botol plastik harga botolnya juga terhitung dalam harga minuman itu.

Setelah minuman habis, kalau Anda gak butuh botol itu, Anda bisa kembalikan ke kasir dan Anda dapat kembalian sekian sen. Jadi, kasir atau pemilik toko di sini juga sekalian jadi lapak botol plastik. Pemulung Indonesia bakal kehilangan mata pencarian di sini…

No comments: