19 March 2009

Berlin, Historia Magistra Vitae Est

Historia est testis temporum, lux veritatis, vita memoria, magistra vitae, nuntia vetustatis.
(M. Tullius Cicero, De Oratore 2.36)

Sejarah adalah saksi mata atas waktu yang tak pernah berhenti. Ia membawa terang kebenaran, menghidupkan ingatan manusia yang mudah lupa. Historia magistra vitae est, sejarah adalah guru kehidupan. Ia membawa pesan dari masa lampau. Darinya manusia belajar tentang kebajikan. Begitu tulis Cicero, negarawan Romawi kuno, yang hidup di abad pertama sebelum masehi.


Kata-kata Cicero terus mengiang di benak saya saat berjalan kaki menyusuri ruas-ruas jalan di jantung kota Berlin di penghujung musim dingin. Pikiran saya mengembara saat melintasi kepingan sejarah yang berserakan di kota ini. Sejarah dibekukan di sini, bahkan sejarah yang paling pahit untuk dikenang. Masa lalu dan masa kini melangkah bergandengan tangan menuju masa depan.

Di sebuah taman di tepi Karl-Liebknecht Strasse saya duduk membisu. Patung Karl Marx dan sahabatnya Friedrich Angels didirikan di sana. Empat pilar kecil berhias belasan foto kusam tanpa sepotong kata di dekat patung itu bicara seribu makna tentang kegagalan eksperiman manusia menata dunia. Di kawasan Potsdamer Platz saya terpekur menyaksikan beberapa sisa reruntuhan tembok berlin yang dibiarkan ”telanjang” dalam bentuk aslinya berdiri berdampingan dengan gedung-gedung modern nan tinggi dan megah.

Di ruas jalan lain, di kawasan Zoologischer Garten, sebuah gedung gereja yang hancur dirusak bom perang dunia II juga dibiarkan berdiri dalam bentuknya yang rusak. Kaiser Wilhelm Memorial Church, gereja yang didedikasikan untuk mengenang Kaisar Wilhelm I yang mendeklarasikan kekaisran Jerman pada tahun 1871 akhirnya dijadikan kenangan akan kekejian perang yang menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.

Berbekal kotak ompreng makan siang dan sebotol air minum tidak terasa, 7,5 jam saya menziarahi masa lalu kota ini, menyusuri jalan dari sisi timur pusat kota menuju sisi barat, dari Alexander Platz sampai Zoologischer Garten.

Saat ini saya tengah menyusun catatan napak tilas itu. Semoga saya bisa menyelesaikannya cepat…

No comments: